Inilah Ritual Seksualitas Yang Ada di Indonesia
Inilah Ritual Seksualitas Yang Ada di Indonesia :
1. Ritual Sunat Plus Jalinan Tubuh ala Suku di Timor Barat
Untuk sebagian suku, sunat yaitu ritual kedewasaan yang cukup utama. Momen pemotongan ini jadi tanda-tanda bila si remaja betul-betul telah dewasa. Hal ini dapat lah dikerjakan oleh sebagian suku di Timor Barat, Indonesia. Tetapi, beberapa orang sana tidak cuma mengemas sunat dengan pemotongan kulup saja, namun juga menyelipkan kesibukan jalinan tubuh.
Jadi, saat luka sesudah pemotongan belum betul-betul pulih, si lelaki ini sebaiknya terkait dengan wanita. Maksudnya yaitu untuk buang panas di alat kelaminnya. Serta dengan cara filosofi menurut mereka yaitu buang sial. Ritual ini harus dikerjakan apabila telah pulih, jadi si lelaki itu bakal jadi pria sejati.
2. Ritual Jalinan Tubuh Dengan Dukun
Ritual kedewasaan memanglah umumnya senantiasa menyisipkan jalinan tubuh. Tidak cuma yang berlangsung di Timor Barat saja, namun juga sebagian suku di Indonesia timur. Tetapi, ritual jalinan tubuh ini tidak sama memiliki bentuk. Ya, disebutkan oleh Gilbert H. Herd dalam bukunya, seseorang remaja baru dikira dewasa bila ia telah terkait tubuh dengan dukun.
Hal yang menghebohkan dari ritual ini yaitu si dukun nyatanya yaitu seseorang pria. Jadi, ya, ini yaitu jalinan pada sesama pria. Ritual ini dapat harus hukumnya bila seseorang remaja bakal beranjak menuju pintu kedewasaan.
3. Ritual Jalinan Tubuh Berlebihan ala Suku Kelepom
Ritual kedewasaan tidak cuma dikerjakan oleh pria saja, namun juga beberapa wanita. Seperti yang dipraktikkan oleh Suku Kelepom yang ada di Papua. Ritual kedewasaannya sendiri dapat disebut berlebihan serta melibatkan jalinan tubuh juga.
Jadi, untuk beberapa gadis yang menginginkan dikira dewasa, mereka mesti memerankan ritual terkait tubuh dengan pria yang telah menikah. Ya, pria-pria yang telah menikah dikira mempunyai kelebihan serta bakal memberi barokahnya pada di gadis. Sesudah ritual ini usai, si wanita bakal segera dikira sebagai sosok dewasa yang telah siap mengemban banyak tanggung jawab.
4. Kebiasaan Perkawinan Kuno di Ponorogo
Di Ponorogo pernah ada kebiasaan perkawinan kuno yang bernama Gemblak. Jadi, saat selesai menyelenggarakan upacara pernikahan ke-2 mempelai bakal berpisah tidurnya dalam sekian hari. Si wanita bakal tidur dengan keluarganya, sedang si pria bakal ditemani oleh Gemblak.
Gemblak ini yaitu seseorang pria juga, namun ia bukanlah lelaki umum. Gemblak menurut sejarahnya senantiasa tampan serta ia adalah rekan tidur dari Warok atau sejenis tetua atau orang utama disana. Si pengantin pria serta Gemblak ini umumnya juga lakukan jalinan tubuh.
5. Kebiasaan Perkawinan Aneh Suku Marind
Dalam bukunya yang berjudul Manusia Irian, Jan Boelaars sukses mengungkap kenyataan aneh masalah ritual perkawinan suku Marind yang ada di Papua ini. Ya, bila umumnya sesudah menikah pasangan lelaki serta perempuan bakal tidur berbarengan, jadi pria-pria Marind tak sekian. Mereka lebih sukai menggunakan malam pertamanya dengan pria juga.
Argumennya sendiri lantaran beberapa pria ini tak dapat demikian saja menyerahkan diri seutuhnya pada wanita. Tidur dengan istri pada malam pertama bakal bikin beberapa pria Marind kehilangan kehormatan dan pamornya.
No comments:
Post a Comment