Cewek Ini Jadi Berlangganan Pemuas Nafsu Petinggi Tarif Rp 600 Ribu
Cewek panggilan ini hanya menempatkan tarif Rp 600 ribu untuk short time serta Rp 1, 2 juta long time, serta Transasksi sex dikerjakan di hotel.
Tarif cewek panggilan sebagai berlangganan 6 petinggi Pemerintah Propinsi (Pemrov) Kepulauan Riau (Kepri) termasuk murah meriah.
“Harga itu belum termasuk juga untuk sewa kamar, bila sewa kamarnya dijamin oleh pencinta layanan, ” tutur Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Memo Ardian, Selasa (26/4).
Disamping itu, untuk pembagian akhirnya mereka membagi dengan 50 % untuk PSK on-line, 25 % untuk mucikari serta yang memiliki situs (blog) sebesar 25 %.
Terkecuali petinggi Pemrov Kepri, beberapa cewek panggilan hotel itu juga sering melayani birahi PNS di Batam serta beberapa entrepreneur. Buku daftar pelanggan cewek panggilan telah diambil alih polisi.
Kurun waktu dekat, beberapa pelanggan cewek panggilan Batam itu bakal di panggil untuk di check. Pasalnya, marak terdengar berita bila bisnis prostitusi on-line yang sediakan cewek panggilan Batam sarat dengan gratifikasi sex.
Bisnis prostitusi on-line ini sukses dibongkar Polresta Barelang pada Senin dinihari (25/4). Polisi sukses membuka beberapa cewek panggilan yang di jual lewat website on-line punya Aslina dengan kata lain Cinta (25) serta Didin (27).
“Ada sekitaran tujuh orang PSK yang mereka siapkan. Langkah menawarkannya, pengguna layanan segera menelpon di nomer yang ada didalam situs (blog), ” lebih Memo.
Dari penangkapan itu, polisi saat ini sudah mengambil keputusan 4 orang tersangka, yang salah satunya Aslina (25) sebagai operator call centre, Didin (27) sebagai operator centre, Gunawan (28) sebagai kasir serta Anam sebagai yang memiliki massage.
Diluar itu polisi juga mengamankan buku catatan yang berisikan daftar beberapa nama pelanggan yang menggunakan layanan beberapa PSK on-line. Dari buku catatan itu, polisi temukan sebagian nama entrepreneur serta petinggi Pemprov Kepri.
“Ada sebagian nama entrepreneur serta PNS disana. Namun nanti akan dikerjakan kontrol. Apakah mereka berkaitan dengan gratifikasi atau cuma pencinta layanan saja, ” tandas Memo Ardian.
No comments:
Post a Comment